Mangut Ikan Kakap & Nostalgia Dapur Mbah Wedhok
Dapur suram itu berada di sudut rumah. Tepatnya terletak di bagian paling belakang rumah tua berdinding anyaman bambu tersebut. Berdekatan dengan pintu keluar menuju halaman yang penuh sesak ditumbuhi oleh pepohonan pisang, keluwih, kelapa dan aneka belukar. Sebenarnya tidak tepat juga jika ruangan itu disebut dapur, mungkin lebih tepat jika disebut gudang. Karena disitu terdapat juga: Tumpukan kayu bekas bangunan yang menjulang tinggi hingga ke langit-langit; Beberapa kurungan bambu beserta selusin lebih ayam yang mendekam di lantai ketika senja tiba; Gentong-gentong tempat menyimpan beras yang terkadang digunakan untuk menyimpan pisang kepok mengkal agar menjadi matang; Serta aneka perkakas dapur dan alat bertukang di setiap sudutnya.
Lantainya terbuat dari tanah yang dikeraskan. Saat musim hujan melanda maka lantai itu terasa lembab dan berbau apak, membuat suasana secara keseluruhan menjadi semakin bertambah suram. Aroma di dalam ruangan itu berganti-ganti mengikuti aktifitas yang terjadi di dalamnya. Saat pagi dan sore hari, ketika si pemilik rumah mempersiapkan hidangan hari itu maka seantero rumah akan tercium bau harum masakan yang menggugah selera. Ketika panen pisang tiba, maka wangi pisang yang sedang diperam menunggu masak akan mendominasi. Namun di sebagian besar waktunya, dapur itu lebih sering tercium bau apak, lembab dan ayam.
Labels: Hidangan Berkuah, Ikan Air Laut
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home