Buntil Daun Pepaya dan Daun Singkong
Sepiring bubur nasi dengan sayur gudeg, sambal goreng krecek dan buntil daun talas. Makanan ini adalah sarapan pagi favorit saya ketika bersekolah di Jogya. Hampir setiap pagi, saya akan memacu Honda bebek andalan ke gang kecil yang terletak tidak jauh dari rumah kos yang saya tempati untuk berburu bubur dan gudeg. Tentu saja ada banyak warung gudeg kecil yang tersebar di sekitar kampung tersebut, namun warung gudeg yang satu ini selalu menjadi pilihan karena murah, porsi jumbo dan rasanya pun mantap. Sebenarnya tidak tepat juga jika disebut dengan warung, karena si Ibu penjual hanya menggelar dagangannya di halaman sebuah rumah. Panci dan aneka pernak-pernik perlengkapan nasi gudeg di letakkan di sebuah balai-balai bambu kecil yang pendek dan si Ibu duduk diatas sebuah dingklik kecil di baliknya.
Pada saat itu harga nasi gudeg sangat bersahabat, dengan hanya berbekal uang dua ribu rupiah maka saya bisa mendapatkan sebungkus nasi gudeg dengan sebuah telur bacem yang lezat. Walau nasi gudeg termasuk murah, namun bubur gudeg harganya lebih murah lagi, dengan hanya merogoh uang seribu lima ratus rupiah maka saya bisa menyantap sekantung plastik bubur yang lengkap. Mantap! ^_^
Daun pepaya dan daun singkong |
Ikan teri |
Labels: Ikan Air Laut, Sayuran
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home