Nasi Goreng Kencur
Saya jarang membuat nasi goreng, dalam resep JTT anda mungkin hanya akan menemukan dua buah resep saja tentang makanan ini. Terus terang, nasi goreng bukanlah salah satu menu favorit. Statement ini mungkin terdengar aneh, mengingat bagi si tukang makan seperti saya maka semua makanan selalu terasa enak di lidah. Tapi jika anda dibesarkan dengan nasi goreng setiap hari, dimana aktivitas pagi hari selalu dimulai dengan sepiring nasi goreng yang memenuhi perut maka suatu saat titik jenuh itu pun tiba dan terbawa hingga dewasa.
Saya masih ingat, pada jaman itu dimana nasi dimasak dengan cara ditanak di kompor maka jika ada nasi tersisa, (dan itu selalu ada!), maka keesokan harinya Ibu atau Mbah akan menggorengnya supaya bisa dimakan oleh seluruh anggota keluarga. Biasanya Ibu akan menambahkan sedikit suwiran ikan goreng sisa kemarin, cara ini ampuh agar nasi goreng bisa dimakan tanpa lauk. Nah yang menjadi masalah adalah seringkali kualitas nasi yang digunakan lembek dan sedikit basah karena sudah menginap semalam di suhu ruang. Diperparah dengan kegemaran Ibu dan Mbah Wedhok, mengucurkan banyak minyak jelantah (bekas menggoreng aneka makanan lainnya) kala menumis bumbu. Membuat nasi goreng menjadi lembab dan sangat berminyak. Lama-kelamaan, makanan yang sangat banyak penggemarnya ini menjadi nightmare dalam hidup saya. ^_^
Labels: Nasi dan Lontong, Rempah dan Bumbu
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home